hemmm
tahu apa kamu soal rindu....
bukannya kamu hanya tahu lembar demi lembar
deret demi deret kata yang terjajar rapi berparagrap dalam setiap buku buku mu dari yang tebal bak bantal hingga yang tipis bagai tak berlembar.
tahu apa kamu tentang rindu
jika hatimu saja sedemikian beku
dingin
bagai tak tersapa sinar mentari
seperti malam yang tersapu rembulan digelap malam
tahu apa kamu soal rindu
jika gersang bumi
tak sedkitpun hujan ingin singgah menghampiri
tahu apa kamu soal rindu
jika dinding itu sedemikian tebal
hingga tak mampu mata ini menatap
sedemikian tebal bahkan mengalahkan kabut yang murka dikala letusan merapu menyapa
tahu apa kamu sola rindu
jika semilir angin yang menghampiri saja tak mampu kamu rasakan
kamu...
ya kamu...
yang hadir sesukamu
begitupun pergi sesukamu
seperti tk ada arti dan makna akan sebuah pertemuan.
kamu...
ya kamu...
yang menyunggingkan senyum
menorehkan luka
perihhhh
jauh lebih perih dari sebuah sembilu sekalipun
kamu....
ya kamu....
yang tak banyak tahu perkara hati
mungkin karna hatimu terlalu sepi
atau... terlalu lama menyepi
kamu...
ya kamu...
tahu apa kamu soal rindu
rindu....
tak semuanya harus berujung temu
tak semua pertemuan melebur ridu....
yang ada hanya sekedar menambah duka
duka atas pertemuan yang sesaat
dan perpisahan yang jauh lebih lama
kamu...
ya kamu...
kamu terlalu sedikit faham
namun seolah mau menyelesaikan semuanya
kamu ..
ya kamu...
berserakan kalimat
tersapu angin
terbawa semilirnya dikala senja
seperti kapas yang ringan
seperti dedaunan yang kering
seperti kertas yang tercabik
terbanglah jika memang kamu tak bisa berhenti untuk waktu yang lama
jika hanya singgah sejenak, selayaknya menikmati kopi panas,
akan berlalu kala dingin menghampiri
Yogyakarta
27 November 2016
langit birunya tengah kelabu
tahu apa kamu soal rindu....
bukannya kamu hanya tahu lembar demi lembar
deret demi deret kata yang terjajar rapi berparagrap dalam setiap buku buku mu dari yang tebal bak bantal hingga yang tipis bagai tak berlembar.
tahu apa kamu tentang rindu
jika hatimu saja sedemikian beku
dingin
bagai tak tersapa sinar mentari
seperti malam yang tersapu rembulan digelap malam
tahu apa kamu soal rindu
jika gersang bumi
tak sedkitpun hujan ingin singgah menghampiri
tahu apa kamu soal rindu
jika dinding itu sedemikian tebal
hingga tak mampu mata ini menatap
sedemikian tebal bahkan mengalahkan kabut yang murka dikala letusan merapu menyapa
tahu apa kamu sola rindu
jika semilir angin yang menghampiri saja tak mampu kamu rasakan
kamu...
ya kamu...
yang hadir sesukamu
begitupun pergi sesukamu
seperti tk ada arti dan makna akan sebuah pertemuan.
kamu...
ya kamu...
yang menyunggingkan senyum
menorehkan luka
perihhhh
jauh lebih perih dari sebuah sembilu sekalipun
kamu....
ya kamu....
yang tak banyak tahu perkara hati
mungkin karna hatimu terlalu sepi
atau... terlalu lama menyepi
kamu...
ya kamu...
tahu apa kamu soal rindu
rindu....
tak semuanya harus berujung temu
tak semua pertemuan melebur ridu....
yang ada hanya sekedar menambah duka
duka atas pertemuan yang sesaat
dan perpisahan yang jauh lebih lama
kamu...
ya kamu...
kamu terlalu sedikit faham
namun seolah mau menyelesaikan semuanya
kamu ..
ya kamu...
berserakan kalimat
tersapu angin
terbawa semilirnya dikala senja
seperti kapas yang ringan
seperti dedaunan yang kering
seperti kertas yang tercabik
terbanglah jika memang kamu tak bisa berhenti untuk waktu yang lama
jika hanya singgah sejenak, selayaknya menikmati kopi panas,
akan berlalu kala dingin menghampiri
Yogyakarta
27 November 2016
langit birunya tengah kelabu
0 comments