detik detik penuh makna

Menulislah maka Dunia akan Menulismu

Kita berpadu dalam detik yang magis.

Barangkali memang begitu. Seperti hujan yang pasti reda. Atau badai yang pasti berlalu. Rindu akan segera berganti temu, andai memang kau mau. Dan kemauan memang tak pernah bisa berdiri sendirian. (Azhar Nurun Ala; cinta adalah perlawanan : 128)

berpadu dalam detik yang magis. bagaimana tidak disebut magis,, saat lidah ini menjadi keluh berganti dengan bahasa tubuh, tak perlu bersuara... cukuplah semilir angin menggantikanya... tatap saja.. ya tatap saja kedua mata yang berbinar ini. indera penglihatan ini bisa jadi sudah menceritakan banyak hal dikedalaman dan jernih bening nya.
cintaa memang soal rasa. dimana tidak semua rasa bisa diungkapkan. cukulah apa yang kau rasakan, perasaan ini semoga berjumpa dengan pemilik rasa yang sama. yaaa pemilik rasa yang sama. yg memahami kemagis kan detik detik ini : )


0 comments